Perluasan Pengetahuan Industri
Mengapa perabot kantor dari bambu bisa tahan lembab?
Perabotan kantor berbahan bambu dikenal karena ketahanan alaminya terhadap kelembapan. Resistensi ini terutama disebabkan oleh sifat-sifat yang melekat pada bambu sebagai suatu material. Berikut beberapa alasan mengapa perabot kantor berbahan bambu dapat menahan kelembapan:
1. Ketahanan terhadap kelembapan alami: Bambu memiliki kualitas tahan kelembapan alami karena struktur seratnya yang padat. Tanaman bambu sendiri tumbuh di daerah dengan kelembapan tinggi dan curah hujan melimpah, serta telah mengembangkan mekanisme untuk melindungi dirinya dari kelembapan.
2. Kandungan Lignin: Bambu mengandung lignin dalam jumlah lebih tinggi dibandingkan jenis kayu lainnya. Lignin adalah polimer alami yang membantu membuat bambu lebih tahan terhadap kelembapan, karena mampu menolak air dan menghambat penyerapan kelembapan.
3. Teknik konstruksi: Furnitur bambu biasanya dibuat menggunakan teknik yang meningkatkan ketahanan terhadap kelembapan. Batang bambu sering kali dibelah menjadi potongan-potongan, yang kemudian dilaminasi menggunakan perekat. Proses laminasi membantu menutup permukaan dan meminimalkan masuknya kelembapan.
4. Perawatan permukaan: Produsen juga dapat menerapkan perawatan permukaan pada furnitur bambu untuk meningkatkan ketahanan terhadap kelembapan. Perawatan ini dapat mencakup penerapan lapisan akhir atau pelapis kedap air yang memberikan lapisan perlindungan tambahan terhadap penetrasi kelembapan.
5. Perawatan yang tepat: Meskipun furnitur bambu secara alami tahan terhadap kelembapan, namun tetap penting untuk merawatnya dengan baik untuk menjaga keawetannya. Hal ini termasuk menghindari paparan air secara berlebihan, segera menyeka tumpahan, dan menjaga lingkungan dalam ruangan terkendali dengan tingkat kelembapan sedang.
Apa saja perawatan permukaan perabot kantor bambu?
Perawatan permukaan furnitur kantor bambu dapat bervariasi tergantung pada produsen dan hasil yang diinginkan. Berikut beberapa perawatan permukaan yang umum diterapkan pada furnitur bambu:
1. Varnish atau Pernis: Mengoleskan lapisan vernis atau pernis pada permukaan furnitur bambu dapat memberikan perlindungan terhadap kelembapan, goresan, dan kerusakan akibat sinar UV. Pernis dan lak menciptakan lapisan pelindung bening yang meningkatkan keindahan alami bambu sekaligus menambahkan lapisan mengkilap atau satin.
2. Minyak Alami: Minyak alami, seperti minyak biji rami atau minyak tung, dapat digunakan untuk menutrisi dan melindungi permukaan bambu. Minyak ini menembus serat bambu, memberikan ketahanan terhadap kelembapan dan meningkatkan warna dan kilau furnitur. Perawatan minyak alami sering kali lebih disukai karena sifatnya yang ramah lingkungan.
3. Sealant Berbasis Air: Sealant berbahan dasar air adalah alternatif pengganti pernis dan lak yang menawarkan sifat pelindung serupa. Sealant ini diformulasikan dengan kandungan senyawa organik volatil (VOC) yang rendah dan memberikan hasil akhir bening, matte, atau satin. Mereka membantu menutup permukaan, membuatnya kurang rentan terhadap penyerapan kelembapan dan keausan.
4. Noda: Noda dapat diaplikasikan pada furnitur bambu untuk mengubah warnanya namun tetap membiarkan pola butiran alami terlihat. Noda tersedia dalam berbagai warna dan dapat digunakan untuk mencocokkan furnitur dengan dekorasi kantor yang ada atau untuk mencapai preferensi estetika tertentu.
5. Lilin: Perawatan lilin dapat digunakan untuk memberikan lapisan pelindung pada permukaan furnitur bambu. Lilin membantu menyegel bambu, membuatnya lebih tahan terhadap kelembapan dan keausan. Selain itu, perawatan lilin dapat meningkatkan kilau alami bambu dan menciptakan kesan halus.